hhaaii riders, mari kita Simak....
ketika pertama kali masuk kuliah , aku belum terlalu hafal dengan jalan yang ku lalui menuju kampus. Sehingga aku masih sering bertanya-tanya kepada teman yang bisa di percaya untuk memberikan informasi mengenai jalur alternatif yang bisa di gunakan cepat menuju kampus, karena menurut mereka akses jalan yang biasa aku lalui itu terlalu rumit.
waktu itu kebetulan ada kuliah malam, dan yang namanya jakarta ataupun dimana-mana daerah kawasan pekerja pasti akan macett, sehingga aku ke kampus dengan rute yang telah di tentukan oleh temanku. Pertama kali adalah naik Bis A. Ketika di dalam bis aku memilih duduk di barisan yang paling belakang sekali dengan alasan agar aku lebih deket dengan kernet sehingga kernet itu bisa membantu aku untuk memberhentikan laju bis A. ketika dalam perjalanan aku merasa khawatir sekali karena pada saat itu cuaca tidak bersahabat. udara malam, Hujan deras diiringi dengan kilat dan petir yang saling bersahutan, bener2 sukses membuatku kalang kabut.
meskipun sebelumnya aku telah berbicara pada kernetnya untuk minta diturunkan di tempat yang telah aku sebutkan sesuai dengan saran temanku, tidak cukup dengan itu aku juga bertanya pada seorang laki-laki di sampingku untuk bisa lebih meyakinkan aku, maklum saja waktu itu sedang heboh2 nya kasus mahasiswi yang di culik angkutan umum. "pak, kalau mau ke tempat ini, turun di itu yaa??, namun apa yang ku dapati jawabannya bener-bener mengesalkan sekali ."ga tau, tanya bapak itu aja" jawab laki-laki itu menunjuk ke arah kernet.
kesal sekali mendengar jawaban orang itu, karena mustahil sekali kalau dia tidak tahu. Pada akhirnya aku hanya bisa berdoa dan berusaha untuk menenangkan diri jika aku tidak mungkin akan kesasar. Ketika laju bisnya cepat, tiba-tiba laki-laki yang ada di sampingku itu turun, aku sempat berkata dalam hati "uuhh, akhirnya si nyebelin turun juga" . Tidak lama kemudian, ada seorang ibu-ibu berkata kepada ku "neng, coba deh periksa tasnya takut ada yang hilang" tanpa ada pikiran apapun aku segera membuka tas dan yang ku dapati adalah "Hp saya hilang bu".. nyeseeekkkk bgt rasanya, karena Hp itu satu2nya nyawa disaat kondisi ku seperti ini. "iya, dari tadi itu sebenarnya saya ngasih kode sama kamu supaya hati-hati" ucap si kernet tersebut.
Pelaku alias copet itu adalah orang yang duduk di sampingku dan bahkan sempat aku bertanya padanya. sukseslah dia mencuri hp itu karena dia telah mengetahui kondisi ku yang panik.
ibu yang memberikan informasi itu juga berkata jika copet itu telah mengikuti aku sejak dari terminal. Memang ketika di dalm bis ibu itu juga sempat mempersilahkan aku untuk duduk di sampingnya, namun dengan alasan dekat kernet akan jauh bisa lebih di percaya maka aku tidak menghiraukannya. Aku sama sekali tidak mencurigai orang itu aku ingat betul dia menggunakan topi, jaket Hitam, dan juga masker. Kalau zaman dulu mungkin mencurigai sekali kalau seperti itu copet, tapi tidak dengan zaman sekarang, aku berfifkir dia menggunakan masker ya karena di Jakarta itu banyak Polusi udara dari kendaraan - kendaraan bermotor.
ya, sudahlah toh nasi sudah menjadi bubur.. walaupun sempat aku hubungi nomrku tapi nomrnya sudah tidak aktif. Yang aku pikirkan hanyalah bagaimana ini laporan dengan kedua orangtua ku dirumah karena mereka pasti sudah bosan sekali dengan kasus yang bukan pertama kali ini. sebelum-sebelumnya aku juga pernah mengalami hal seperti ini, namun jika di copet mungkin ini adalah hal yang pertama sekaligus terakhir kalinya.
Pada akhirnya, jam yang sudah tidak memungkinkan aku untuk melanjutkan perjalanan di tambah lagi dengan cuaca yang kian memburuk karena saat itu aku tidak sedia payung sebelum hujan, serta poin plus karena si copet. akupun, memutuskan untuk segera pulang karena aku ingat betul di dalm handphone itu banyak data2 penting seperti nomr dan juga Pin dari mulai no.pin Atm samppai no.pin untuk akses ke berbagai account media social yang aku miliki. pokoknya hari itu benar2 sangat menyebalkan sekali.. tapi aku juga cukup sadar semua itu karena kecerobohan ku juga seperti kata bang Napi jika "kejahatan itu bukan karena ada niat tapi juga Kesempatan" maka waspadalah..waspadalah..
inti dari cerita tersebut adalah :
1. jangan Cepat panik dalam kondisi yang tidak memungkinkan tetap "stay cool and calm down"
2. waspada dengan kondisi lingkungan , sedikit "suudzhon" ga apa2 lah..
dari cerita tersebut, kita bisa lihat bagaimana rasa panik aku yang terlalu besar hingga mengacaukan segalanya. sampai-sampai aku tidak menyadari jika orang yang duduk disampingku itu copet dan bahkan sempat aku tanya-tanya . Semakin mudahlah dia untuk mengambil kesempatan "lengah" yang aku alami.
ketika pertama kali masuk kuliah , aku belum terlalu hafal dengan jalan yang ku lalui menuju kampus. Sehingga aku masih sering bertanya-tanya kepada teman yang bisa di percaya untuk memberikan informasi mengenai jalur alternatif yang bisa di gunakan cepat menuju kampus, karena menurut mereka akses jalan yang biasa aku lalui itu terlalu rumit.
waktu itu kebetulan ada kuliah malam, dan yang namanya jakarta ataupun dimana-mana daerah kawasan pekerja pasti akan macett, sehingga aku ke kampus dengan rute yang telah di tentukan oleh temanku. Pertama kali adalah naik Bis A. Ketika di dalam bis aku memilih duduk di barisan yang paling belakang sekali dengan alasan agar aku lebih deket dengan kernet sehingga kernet itu bisa membantu aku untuk memberhentikan laju bis A. ketika dalam perjalanan aku merasa khawatir sekali karena pada saat itu cuaca tidak bersahabat. udara malam, Hujan deras diiringi dengan kilat dan petir yang saling bersahutan, bener2 sukses membuatku kalang kabut.
meskipun sebelumnya aku telah berbicara pada kernetnya untuk minta diturunkan di tempat yang telah aku sebutkan sesuai dengan saran temanku, tidak cukup dengan itu aku juga bertanya pada seorang laki-laki di sampingku untuk bisa lebih meyakinkan aku, maklum saja waktu itu sedang heboh2 nya kasus mahasiswi yang di culik angkutan umum. "pak, kalau mau ke tempat ini, turun di itu yaa??, namun apa yang ku dapati jawabannya bener-bener mengesalkan sekali ."ga tau, tanya bapak itu aja" jawab laki-laki itu menunjuk ke arah kernet.
kesal sekali mendengar jawaban orang itu, karena mustahil sekali kalau dia tidak tahu. Pada akhirnya aku hanya bisa berdoa dan berusaha untuk menenangkan diri jika aku tidak mungkin akan kesasar. Ketika laju bisnya cepat, tiba-tiba laki-laki yang ada di sampingku itu turun, aku sempat berkata dalam hati "uuhh, akhirnya si nyebelin turun juga" . Tidak lama kemudian, ada seorang ibu-ibu berkata kepada ku "neng, coba deh periksa tasnya takut ada yang hilang" tanpa ada pikiran apapun aku segera membuka tas dan yang ku dapati adalah "Hp saya hilang bu".. nyeseeekkkk bgt rasanya, karena Hp itu satu2nya nyawa disaat kondisi ku seperti ini. "iya, dari tadi itu sebenarnya saya ngasih kode sama kamu supaya hati-hati" ucap si kernet tersebut.
Pelaku alias copet itu adalah orang yang duduk di sampingku dan bahkan sempat aku bertanya padanya. sukseslah dia mencuri hp itu karena dia telah mengetahui kondisi ku yang panik.
ibu yang memberikan informasi itu juga berkata jika copet itu telah mengikuti aku sejak dari terminal. Memang ketika di dalm bis ibu itu juga sempat mempersilahkan aku untuk duduk di sampingnya, namun dengan alasan dekat kernet akan jauh bisa lebih di percaya maka aku tidak menghiraukannya. Aku sama sekali tidak mencurigai orang itu aku ingat betul dia menggunakan topi, jaket Hitam, dan juga masker. Kalau zaman dulu mungkin mencurigai sekali kalau seperti itu copet, tapi tidak dengan zaman sekarang, aku berfifkir dia menggunakan masker ya karena di Jakarta itu banyak Polusi udara dari kendaraan - kendaraan bermotor.
ya, sudahlah toh nasi sudah menjadi bubur.. walaupun sempat aku hubungi nomrku tapi nomrnya sudah tidak aktif. Yang aku pikirkan hanyalah bagaimana ini laporan dengan kedua orangtua ku dirumah karena mereka pasti sudah bosan sekali dengan kasus yang bukan pertama kali ini. sebelum-sebelumnya aku juga pernah mengalami hal seperti ini, namun jika di copet mungkin ini adalah hal yang pertama sekaligus terakhir kalinya.
Pada akhirnya, jam yang sudah tidak memungkinkan aku untuk melanjutkan perjalanan di tambah lagi dengan cuaca yang kian memburuk karena saat itu aku tidak sedia payung sebelum hujan, serta poin plus karena si copet. akupun, memutuskan untuk segera pulang karena aku ingat betul di dalm handphone itu banyak data2 penting seperti nomr dan juga Pin dari mulai no.pin Atm samppai no.pin untuk akses ke berbagai account media social yang aku miliki. pokoknya hari itu benar2 sangat menyebalkan sekali.. tapi aku juga cukup sadar semua itu karena kecerobohan ku juga seperti kata bang Napi jika "kejahatan itu bukan karena ada niat tapi juga Kesempatan" maka waspadalah..waspadalah..
inti dari cerita tersebut adalah :
1. jangan Cepat panik dalam kondisi yang tidak memungkinkan tetap "stay cool and calm down"
2. waspada dengan kondisi lingkungan , sedikit "suudzhon" ga apa2 lah..
dari cerita tersebut, kita bisa lihat bagaimana rasa panik aku yang terlalu besar hingga mengacaukan segalanya. sampai-sampai aku tidak menyadari jika orang yang duduk disampingku itu copet dan bahkan sempat aku tanya-tanya . Semakin mudahlah dia untuk mengambil kesempatan "lengah" yang aku alami.
Komentar
Posting Komentar